Kobe Shimbun. Koran yang Sudah 120 Tahun Tak Pernah Libur
Edisi Gempa Selamatkan Nyawa Nenek Putus Asa
Rabu, 04 Maret 2009 – 07:31 WIB
Kebetulan, Jawa Pos membawa rubrik Evergreen di kopel halaman Metropolis. Pria yang mengontrol iklan dan marketing itu tampak tertarik. Setelah dijelaskan bahwa rubrik itu disajikan bagi warga berusia di atas 50 tahun, Miyawaza pun tersenyum. ''Wah, saya sudah bisa masuk di rubrik koran Anda,'' katanya, lalu terkekeh.
Kobe Shimbun didirikan di kota Kobe pada 11 Februari 1889. Awalnya hanya diawaki 49 orang pekerja. ''Sejak tahun itu kami tak pernah berhenti terbit,'' ujar Miyawaza.
Saat gempa besar terjadi di Kobe pada 17 Januari 1995, gedung kantor Kobe luluh berantakan. ''Dulu belum 18 lantai, masih sederhana. Semua komputer, alat-alat kantor, hancur,'' kata Takanashi mengenang.
Saat bencana besar itu terjadi, pria yang lancar berbahasa Inggris itu menjadi wartawan. Bahkan, dia baru lima tahun bergabung di Kobe Shimbun. ''Tempat tinggal saya juga roboh. Awalnya saya panik. Tapi, insting jurnalis saya bilang, ini harus dikabarkan ke dunia,'' katanya.
Berprinsip tiada hari tanpa koran, Kobe Shimbun, harian lokal asal Kobe, Provinsi Hyogo, mampu bertahan lebih dari seabad. Bahkan, saat terjadi gempa
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala