Kocak! Dialog Jokowi dengan Kades dari Sumbar
Dia menuturkan bahwa sejak 2015 dana memiliki uang yang besar dalam APBD Desa. Rata-rata Rp 1 sampai Rp 1,8 miliar setiap tahun. "Sekali lagi, itu bukan uang yang kecil. Satu sampai hampir dua miliar itu duit gede," tukas Jokowi dalam dialog itu.
Namun demikian, kata Zul melanjutkan, anggaran besar itu menjadi kesulitan tersendiri bagi para kades. Sebab, saingan untuk menduduki posisi itu juga semakin banyak.
"Saingan bagaimana?" tanya Jokowi, penasaran. "Untuk ke pemilihan (kades) selanjutnya maksudnya," jawab Zul sembari tertawa. Para kades yang hadir juga ramai menyorakinya.
"Yang namanya hidup itu ya berkompetisi, bersaing, biasa," ucap Jokowi menimpali.
Zul juga menyampaikan keluhan soal kehidupan sosial para kades. Apalagi ketika ada undangan nikahan, sunatan dan kegiatan masyarakat lainnya. Dia meyakini hal yang sama dialami koleganya sesama pemimpin di desa.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini akan saya sampaikan kepada bapak. Undangan satu kali dalam satu minggu dua, dua pak! Amplopnya dua pak," ungkap
Zul, disambut tawa para kades. Jokowi pun langsung memotong pembicaraan Zul dengan menyampaikan dirinya memahami apa yang ingin diungkapkan kades tersebut. "Saya tahu, saya tahu, kadang-kadang dalam seminggu bukan cuma dua, bisa lebih kan," tukas Jokowi.
Zul menuturkan bahwa masyarakat di desa tahunya aparat desa mengelola anggaran yang besar, sehingga sering diundang ke setiap hajatan.
Kepada Jokowi, dia juga mengeluhkan seringnya intimidasi atau gertakan dari aparat penegak hukum terhadap kades soal pengelolaan dana desa.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono