Koin Untuk SBY Disebut Sebagai Dukungan Moril
Kotak Koin Hilang
Rabu, 26 Januari 2011 – 09:11 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III dari Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding membantah tanggapan dari pihak Partai Demokrat yang menyatakan bahwa gerakan Koin Untuk Presiden SBY adalah sebuah sikap sinisme. Menurutnya, hal itu adalah bagian dari perwujudan sikap simpatik.
“Itu bukan mengkritik, celaan ataupun sinisme. Tetapi itu bukti dukungan masyarakat yang tau bahwa presidennya ternyata tidak naik gaji. Dan ini menurut saya adalah langkah positif,” kata Sudding kepada INDOPOS (grup JPNN), di gedung DPR, RI, Jakarta, kemarin (25/1).
Baca Juga:
Menurut Sudding, masyarakat sangat sadar, tugas seorang presiden sangat berat, untuk itu sangat tidak etis, jika presiden harus mengungkapkannya kepada publik. “Dia (SBY) sendiri yang mengucapkannya ke publik. Jadi kita yang mendengarnya sungguh tersentuh hatinya. Dan itu perlu kita bantu,” cetusnya.
Ia menyatakan bahwa uang recehan yang dimasukkan oleh anggota dewan ke kotak Koin Untuk Presiden SBY yang berada di depan ruang sidang Komisi III DPR RI yang beradai di lantai III gedung Nusantara II DPR RI adalah tidak sedikit nilainya. “Jangan kiran uang recehan itu tidak berarti. Kita lihat saja pada kasus Koin Peduli Prita, ternyata koin yang terkumpul mencapai ratusan juta rupiah. Jadi koin untuk SBY tidak sedikit jika diseriusi,” terangnya yang juga mengaku memasukan uang ke kotak tersebut. Sayangnya, ketika disinggung apakah layak gaji Presiden SBY dinaikkan, Sudding hanya menjawab dengan senyuman.
JAKARTA - Anggota Komisi III dari Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding membantah tanggapan dari pihak Partai Demokrat yang menyatakan bahwa gerakan Koin
BERITA TERKAIT
- Ratusan Polisi Dikerahkan untuk Amankan Penetapan Gubernur-Wagub Papua Barat
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Anggota KPPS di Manggarai Barat jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!