Kok Bisa DPT Pemilu 2019 Berkurang 2 Juta Dari Pemilu 2014?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) Partai Demokrat Andi Nurpati membandingkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 dengan Pemilu 2019.
Menurut Andi, DPT pada Pemilu 2014 lalu mencapai 187 juta jiwa. Sementara DPT Pemilu 2019 hanya berkisar 185 juta.
DPT Pemilu 2019 memang belum valid, KPU diketahui akan kembali menetapkan DPT hasil perbaikan tahap ketiga, Sabtu (15/12) mendatang.
"Dari dua pemilu ini bisa dilihat ada penurunan jumlah DPT dua juta jiwa lebih. Penurunannya karena faktor apa, tidak diketahui," ujar Andi pada diskusi yang digelar Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).
Andi kemudian berasumsi, bisa saja data pemilih menurun karena sebelumnya banyak data pemilih yang ganda.
Asumsi lain, mungkin lebih banyak jumlah penduduk yang meninggal daripada yang lahir.
"Saya kira hal ini penting diketahui masyarakat, termasuk fakta DPT di Pemilu 2019 sampai harus dilakukan perbaikan sebanyak tiga kali. Perbaikan atas rekomendasi partai politik dan Bawaslu, karena dianggap tidak valid," ucapnya.
Menurut mantan komisioner KPU ini, kondisi makin diperparah dengan data penduduk yang diserahkan Kemendagri ke KPU, baru-baru ini.
Andi Nurpati mempertanyakan sistem e-KTP di Kemendagri sehingga ada 31 juta pemilih yang belum masuk DPT.
- Rakornas II Dukcapil, Wamendagri Bima Arya: Pastikan Hak Pilih untuk Pemilih Marginal Terjamin
- Simulasi Pemungutan Suara Libatkan Pemilih yang Terdaftar
- Sebegini Kebutuhan Surat Suara untuk Pilkada Kota Makassar
- Sebegini Jumlahnya, KPU Masih Tunggu Surat Suara Pilkada Tapsel
- Sebegini Daftar Pemilih Tetap Untuk Pilkada Kota Depok
- DPK Membeludak Nyaris Lima Kali Lipat Melebihi DPT