Kok Bisa, Puluhan Petani Tolak Pembangunan Gedung Sekolah

jpnn.com, BLITAR - Puluhan petani menolak proyek pembangunan gedung SMP Negeri 3 yang akan dilakukan Pemkot Blitar, Jatim.
Mereka beralasan, alih fungsi lahan pertanian produktif sangat merugikan.
Puluhan petani penggarap di Kelurahan Tanggung itu memasang dua papan berisi penolakan pembangunan.
Kedua papan ini, ditancapkan di pintu masuk area proyek yang telah dimulai sejak Rabu kemarin.
Para petani ini berharap tidak ada aktivitas pembangunan karena lahan ini masih dalam sengketa dengan Pemerintah Kota Blitar.
Bahkan, para ibu-ibu juga menaiki sebuah mesin alat berat, yang digunakan pihak proyek untuk meratakan areal persawahan.
Menurut Kusriyanto, salah satu petani, pembangunan gedung di lahan tersebut merupakan bentuk pelanggaran Undang Undang tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan bisa diancam pidana.
"Sekitar 40 orang sebagai petani penggarap, menggantungkan hidupnya pada lahan seluas sekitar 3 hektar ini. Apalagi masih terus menghasilkan produksi beragam tanaman pangan. Di sekitar lokasi juga telah dibangun saluran irigasi pertanian," kata Kusriyanto.
Puluhan petani menolak proyek pembangunan gedung SMP Negeri 3 yang akan dilakukan Pemkot Blitar, Jatim.
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- Blusukan ke Tanah Merah, Ridwan Kamil Janji Tak Akan Gusur Warga
- Pramono Lanjutkan Kebijakan Anies, Warga Kedoya Utara Dijamin Bebas Penggusuran