Kok di Jalan Slamet Riyadi Solo Jadi Banyak Hotel?
Akademisi Pertanyakan Grand Design Tata Kota Solo

jpnn.com - SOLO – Banyaknya hotel di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah kini jadi persoalan tersendiri. Di jalan dengan panjang 5,7 kilometer itu ternyata jalan setidaknya 11 hotel berbintang dan hotel-hotel non-bintang.
Gampangnya, jika patokannya pada jumlah hotel berbintang, maka setiap 500 meter terdapat hotel di Jalan Slamet Riyadi. Bahkan ada hotel yang berdekatan, sangat dekat.
Di sekitar traffic light Purwosari, ada Sala View Hotel, Aston, serta Harris & POP Hotel yang masih dalam proses pembangunan. Jarak antar-ketiganya kurang dari 100 meter alias nyaris berhadapan atau berdampingan.
Jarak hotel yang berdekatan mepet juga terlihat di jalan penyangga Jalan Slamet Riyadi. Di Jalan Kebangkitan Nasional, Sriwedari, terdapat tiga hotel. Yakni Amaris Hotel, Margangsa Hotel dan Hotel Tiara. Posisinya tak jauh berbeda dengan di traffic light Purwosari.
Kondisi itu menyebabkan tata kota bertambah rumit. Terutama karena ikut menyumbang potensi terjadinya kemacetan arus lalu lintas.
Pakar tata kota dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Kusumastuti menuturkan, mestinya sudah ada konsep penataan kota dalam bentuk grand design. Penataan itu memuat pengelompokan berdasar peruntukannya, seperti kawasan industri, pendidikan, perumahan, pusat ekonomi, dan ruang terbuka hijau.
Selain itu, di dalamnya juga harus ada konsep saluran drainase dan sistem lalu lintas. “Semua terwadahi dalam satu tema besar,” ujarnya seperti dikutup Radar Solo.
Namun yang terjadi saat ini, katanya, pembangunan dilakukan hanya berdasarkan kebutuhan pragmatis karena faktor ekonomi. Kusumastuti mencontohkan, Pemkot Solo belum memiliki regulasi yang jelas mengenai jumlah ideal hotel dan lokasinya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembanguna hotel.
- Gubernur Agustiar Bantu Mahasiswa Kalteng di Yogyakarta Rp 150 Juta
- Pertamina dan Pemkot Depok Pastikan Kualitas BBM maupun LPG Sesuai Ketentuan
- Bank Aladin Syariah Dukung Pembangunan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 42 Ciputat
- Tenggelam di Sungai Leuwi Ciogong, Pekerja Pabrik Pengolahan Kayu Ditemukan Meninggal
- Gubernur Herman Deru & GM PLN Bersinergi Kejar Target Sumsel 100 Persen Teraliri Listrik
- Irjen Herry: Polisi Harus Duduk dan Berdiri Lebih Rendah dari Masyarakat