Kok Situasi Tambah Tegang Ya
jpnn.com - PRESIDEN Joko Widodo mengundang tujuh tokoh masyarakat untuk dimintai pendapat soal perseteruan Polri vs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Istana, Minggu (25/1) malam.
Mereka adalah mantan Ketua MK Jimly Asshidiqqie, pengamat Hukum Internasional Hikmahanto Juwana, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno, serta dua mantan mantan Pimpinan KPK yakni Ery Riyana Harjapamengkas dan Tumpak Hatorangan Panggabean.
Akademisi senior Ahmad Syafii Maarif juga diundang namun berhalangan hadir.
Kapan mulai dan bagaimana tim 7 ini akan bekerja? Berikut petikan wawancara dengan Oegroseno di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam, (25/1) :
Apa tujuan dibentuknya Tim?
Iya ini presiden yang minta. Yah situasi kan lagi tegang ini kan yang jelas supaya meredakan ketegangan dan negara kita tidak dikacaukan dengan hal-hal yang membikin orang tidak nyaman gitu ajalah yah. Kalau salah silahkan diproses ada aturan bagaimana misalnya diperiksa saksi dilengkapilah.
Bagaimana mekanisne kerja Tim ini?
Belum tahu yah karena masih harus rapat dulu sama Pak Presiden sebenarnya kan wartawan sudah pada tahu duluan. Iya kan, saya belum ke sini udah pada tahu semua. Yang terpenting kita akan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini.
Apa masukan awal yang diberikan Tim ini ke presiden?
Loh kan membaca situasi kan melalui media, semua kelihatannya kok situasi tambah tegang ya. Nah presiden sebagai kepala negara meminta masukan kepada kita dan kita ingin memberikan masukan yang terbaik. Tidak memihak ke kiri ke kanan. Semuanya nanti kita cari informasi itu dari semua sumber nanti bagaimana langkah terbaik, presiden yang akan mengambil keputusan. Mungkin pertimbangan kita atau pertimbangan yang lain lagi dari presiden.
Presiden Joko Widodo menyebut dalam pidatonya, jangan ada kriminalisasi. Apa maksudnya ?