Koki Perempuan: Walau Banyak Diremehkan, Tak Sedikit yang Prestasinya Mengesankan

"Saya dianggap kurang tenang dan sangat emosional," katanya.
Setelah memutuskan untuk mengundurkan diri, pihak restoran menawarkan posisi tersebut namun dengan bayaran 20 persen lebih rendah dari gaji koki laki-laki dengan jabatan yang sama.
Namun, ia mengatakan tidak seharusnya pengalaman pahit dan "prasangka" terhadap koki perempuan mematikan harapan.
"Dari pandangan saya, untuk para perempuan, jangan takut menjadi pemimpin karena tidak berani berbicara dan menyampaikan perasaan kita sendiri karena takut dihakimi," ujarnya.
"Karena menurut saya orang yang bisa menjadi pemimpin itu seseorang harus terbuka dalam artian bisa menerima dan memberikan feedback dengan baik."
'Banyak yang lebih tangguh'
Sri Rosa Dewi, yang akrab disapa Ocha, bekerja sebagai seorang 'pastry chef' yang menyiapkan makanan penutup di restoran bernama Petition di Perth.
Sebelumnya, ia sempat bekerja di Rockpool Bar & Grill dan beberapa restoran dan toko roti di Melbourne.
Berbekal lima tahun pengalaman, Ocha menilai pekerjaan di dapur memang "memberatkan secara fisik."
Dalam industri kuliner yang masih didominasi laki-laki, koki perempuan masih sering merasa dianggap tidak mampu melakukan pekerjaan berat di dapur
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya