Kokpit dan Awak Kabin Beda Jenis Pilihan Fly
Sabtu, 11 Februari 2012 – 08:28 WIB
Menurut Wartina, awak kabin relatif lebih bisa menyembunyikan efek zat aditif yang ada dalam tubuhnya dari para penumpang. ”Kerja awak kabin kan melayani penumpang. Memastikan apa yang ada di kabin beres. Tingkat konsentrasinya relatif tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kokpit,” bebernya. Akibatnya, mereka tak terlalu pilih-pilih zat aditif yang digunakan. Wartina menyebut hampir mustahil ada pilot atau co pilot mengonsumsi ganja. ”Bisa-bisa tidur deh saat terbang,” katanya.
Bagaimana dengan ekstasi? Menurutnya, ekstasi tidak terlalu banyak dipilih pekerja udara karena efeknya lebih banyak menyebabkan penggunanya ingin bergerak terus. ’’Tapi, tentu ada juga sih yang pakai,’’ katanya.
Dia mengingatkan INDOPOS pada nama Mohammad Said Badeges. Pilot Garuda itu tertangkap tangan membawa delapan ribu pil ekstasi saat berada di Bandara Schiphol, Amsterdam pada Oktober 1996 silam. Kapten Said, begitu dia biasa disapa, adalah pilot senior yang sudah mengantongi 20 ribu jam terbang. Dia akhirnya dipecat dari Garuda.
Apakah Anda malu dengan penangkapan pekerja udara dengan Narkoba yang makin sering belakangan ini? Wartina tidak langsung menjawab. Dia lebih dulu menghisap rokok di sela bibir tipisnya. Sambil menghembuskan asap tembakau, dia balik bertanya kepada INDOPOS. ’’Anda mau jawaban dari sisi mana dulu? Bagi yang tidak memakai Narkoba, tentu akan menjawab malu. Bagi yang memakai, jawabannya adalah kenapa Lo sampai ketahuan sih?’’ ujarnya.
PILOT Lion Air yang tertangkap menggunakan Narkoba di Surabaya pekan lalu seolah mengungkap labirin gaya hidup para pekerja udara saat di darat.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408