Kolaborasi dan Digitalisasi jadi Kunci Sukses Layanan JKN
Hal itu bertujuan agar bisa memberikan kemudahan dan manfaat lebih kepada peserta JKN.
Sementara itu, Ketua PERSI dr. Bambang Wibowo mengungkapkan kondisi di lapangan saat ini variasi RS sangat lebar.
Ada RS yang sangat maju dan masih kurang. Tidak hanya sarana prasarana dan sumber daya manusia, tetapi pemanfaatan teknologi informasi.
“Masih ada 8% RS belum menerapkan teknologi informasi. Selain itu, baru 12% dari sampel 500 RS yang memiliki rekam medik elektronik," kata Bambang.
Bambang pun mengapresiasi upaya BPJS Kesehatan untuk mendorong rumah sakit dalam hal peningkatan kualitas layanan melalui sistem digitalisasi.
"Kami berharap bukan hanya waktunya yang menjadi target, tapi kualitas layanan juga harus didorong,” kata Bambang.
Untuk itu, upaya yang dilakukan PERSI adalah membangun sinergi bersama termasuk BPJS Kesehatan dalam hal penetapan indikator kualitas layanan.
Dengan adanya penetapan indikator kualitas layanan, misalnya waktu respon layanan.
Penggunaan teknologi informasi dan ada penghargaan dari BPJS Kesehatan, PERSI melihat sudah ada peningkatan rumah sakit dalam mengoptimalkan layanan.
BPJS Kesehatan mengatakan kolaborasi dengan stakeholder dan penerapan digitalisasi menjadi kunci sukses yang dilakukan di fasilitas kesehatan.
- Wujudkan Visi Prabowo, Ahmad Ali-AKA Bangun RS Lengkap dengan Dokter Spesialis di Pelosok
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional
- BRI Life Corner, Hadirkan Pelayanan Prima kepada Nasabah
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- Grup RS Siloam Raih 7 Penghargaan di Ajang PERSI Awards 2024