Kolaborasi Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang, Eksentrik Serta Bersejarah

Kolaborasi Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang, Eksentrik Serta Bersejarah
Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang. Foto: Dok. Koilkiller Management/Diki Dukun

“Lagu Tuturut Munding berbicara tentang pembangkangan, bukan sekadar pembangkangan individu, tetapi gambaran dari fenomena yang sudah menjadi perilaku umum. Banyak sekali orang yang bersikap demikian. Kami hanya ingin mengingatkan bahwa di bulan puasa, ada kewajiban yang harus dijalankan, terutama bagi umat Muslim. Namun, kenyataannya, banyak dari mereka sendiri yang justru membangkang. Lagu ini menyindir perilaku tersebut," ungkap Doel Sumbang, Rabu (26/2).

Menurut Doel Sumbang, tokoh yang tidak berpuasa dalam lagu itu diibaratkan sebagai kerbau (munding dalam bahasa Sunda), karena hewan memang tidak memiliki kewajiban berpuasa seperti manusia.

Oleh sebab itu, frasa Tuturut Munding dirasa cocok digunakan sebagai sindiran bagi mereka yang mengabaikan kewajiban.

"Saya berpegang pada satu hal, sabda Rasulullah SAW, bahwa akhir zaman ditandai dengan kemerosotan moral, penuh dengan kerusakan. Artinya, seiring waktu, perilaku manusia cenderung semakin memburuk. Oleh karena itu, lagu-lagu bertemakan seperti Tuturut Munding akan selalu relevan, karena sampai kapan pun akan selalu ada orang-orang dengan perilaku semacam itu," jelasnya.

Meski berkolaborasi, ketiga musisi tetap mempertahankan identitas musikal masing-masing.

Koil dengan rock/metal industrial, Kuburan dengan sentuhan rock komedi, dan Doel Sumbang dengan karakter pop Sunda.

Lebih dari sekadar perpaduan aliran, sinergi itu menciptakan warna baru sekaligus meleburkan elemen-elemen khas dalam satu entitas musikal yang brilian.

"Bagi saya, kolaborasi ini menjadi bagian dari sejarah. Saat saya mendengar hasil rekamannya, memang jauh dari bayangan saya, tetapi hasilnya keren," beber Doel Sumbang yang bernama asli Wachyoe Affandi.

Musisi lintas generasi asal Bandung yakni band Koil, grup Kuburan, dan penyanyi Doel Sumbang menghadirkan kolaborasi eksentrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News