Kolaborasi NU dan Muhammadiyah, Jenderal Listyo Pasti Bisa Berantas Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah mendapat penilaian positif dari banyak pihak.
Menurut Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi, pertemuan itu bisa memperkuat sinergi antara Polri dan ormas Islam sehingga upaya meningkatkan toleransi umat beragama dan mencegah gerakan kelompok radikal bisa semakin mudah.
Dia mengatakan, sejak dahulu NU dan Muhammadiyah selalu terdepan dalam menyuarakan toleransi. Kedua organisasi merupakan titik simpul dan kunci dari toleransi dan gerakan anti-radikalisme.
Karena itu, Islah menilai, kunjungan Kapolri ke PBNU dan Muhammadiyah sangat tepat.
“Ini yang mengapa Pak Kapolri menjadikan skala prioritas dua lembaga ini. Kalau Robitoh karena memang dalam beberapa bulan terakhir ini isunya soal habaib segala macam itu,” kata Islah di Jakarta.
Menurut Islah, NU dan Muhammadiyah merupakan kelompok yang lebih siap untuk menghadapi moderasi agama karena keduanya juga siap untuk melakukan alkuturasi dengan budaya lokal. Kelompok lain, seperti Salafi Wahabi memang tidak menginginkan adanya alkuturasi.
"Mereka menganggap bit’ah ini. Yang paling repot memang ketika berhadapan dengan moderasi,” imbuhnya.
Sejak dahulu NU dan Muhammadiyah selalu terdepan dalam menyuarakan toleransi sehingga sudah tepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo datang dan memperkuat sinergi.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral