Kolaborasi Prabowo dan Ahmad Ali-AKA Solusi Tepat Atasi Anak Putus Sekolah di Sulteng
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Pendidikan Asep Mahfudz mengapresiasi kolaborasi program makan bergizi gratis presiden terpilih Prabowo Subianto dengan program perlengkapan sekolah gratis pasangan cagub dan cawagub Sulawesi Tengah Ahmad Ali- Abdul Karim Aljufri. Langkah kolaborasi dinilai keputusan tepat untuk peningkatan mutu dan fasilitas pendidikan.
"Saya sudah 30 tahun mengamati pendidikan di Sulteng. Jadi kalau ada yang mau mengkolaborasikan peningkatan pendidikan di Sulteng dengan pemerintah pusat saya apresiasi. Karena ini bisa menyelesaikan persoalan pendidikan utama di Sulteng, yakni pemerataan" kata Asep saat dihubungi.
Asep mengatakan kesenjangan mutu pendidikan dan infrastruktur di kota dan kabupaten di Sulteng merupakan hal yang paling krusial dan belum diatasi dengan baik.
Selain itu, Asep juga menekankan soal aspek kualitas sumber daya manusia yang masih terjadi kesenjangan antara Kota dan Kabupaten di Sulteng.
"Jadi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah penting untuk atasi dua masalah krusial itu. Ubah road map pendidikan Sulteng yang sesuai dengan konteks kebutuhannya," katanya.
Asep juga menyebutkan beberapa klaster pendidikan yang perlu diperhatian di Sulteng yakni Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Poso, hingga Morowali.
Menurut dia, klaster itu menentukan kebutuhan pendidikan yang berbeda. Salah satu contohnya yakni di daerah yang butuh pendidikan vokasi dan industri di Morowali.
Ia juga menilai perhatian terhadap pendidikan vokasi yang kerap digaungkan AKA perlu diseriusi.
AKA juga menegaskan akan mengembangkan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan keahlian dan ketrampilan anak muda Sulteng di bidangnya.
- JAMAN Dukung Usul Prabowo Terkait Pelaksanaan Pilkada Melalui DPRD
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- PKN Usulkan Dua Hal Ini Terkait Pemberantasan Korupsi
- Chandra Soroti Arah Kebijakan Amnesti 44 Ribu Narapidana Era Prabowo
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Peneliti BRIN Kritik Fungsi Dewan Pertahanan Nasional