Kolaborasi Riset, Badan Litbang Kemenhub Gandeng ITB

Umar menegaskan, saat ini yang menjadi fokus utama Menteri Perhubungan adalah pengoperasian drone dan seaplane yang mengikuti kemajuan zaman. Khususnya termasuk peluang pemanfaatan pesawat N-219 untuk penerbangan seaplane.
Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Sigit P. Santosa mengatakan peluang seaplane di Indonesia cukup besar.
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB bersama PT Dirgantara Indonesia dan Badan Litbang Perhubungan berencana melakukan kerja sama penelitian terkait pengembangan seaplane di Indonesia.
Saat ini pesawat N-219 sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan, namun pesawat N-219 tipe amphibi masih dalam tahap pengembangan, di mana akan dilakukan beberapa peningkatan untuk kebutuhan desain dan juga perfoma. Pesawat N-219 dinilai paling optimum untuk pasar Indonesia.
“Jadi yang dipakai di Indonesia ini kebanyakan pesawat tipe twin otter, head to head-nya adalah N219. Namun jika kita menggunakan N-212 itu terlalu besar, cakupan load factor malah jadi rendah, jadi yang paling optimum untuk pasar Indonesia memang yang kapasitas 19 penumpang, supaya load factornya terjaga minimal di 80%,” kata Sigit.(chi/jpnn)
Pada kunjungan kali ini dibahas mengenai isu strategis dan rencana riset transportasi, terutama transportasi udara dengan mempertimbangkan potensi kedirgantaraan di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- FH UKI dan Universitas Sevilla Jalin Kerja Sama di Bidang Riset dan Akademis
- Wamen Diktisaintek Dukung Langkah Atma Jaya Menuju Universitas Berbasis Riset
- Gandeng Kemenhub, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat RVM
- Sejak H-10 Lebaran, 352.019 Pemudik Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- ITB Terima 1.911 Calon Mahasiswa dari Jalur SNBP, Paling Favorit Fakultas Ini