Kolam Ukraina
Oleh: Dahlan Iskan
Di Lviv ada markas militer –termasuk militer dari banyak negara Barat. Di situ juga wartawan internasional berbasis –untuk meliput perang ini.
Rudal tersebut ternyata tidak untuk menggagalkan perundingan Turki. Itu hanya untuk mengejek Presiden Joe Biden. Yang dua hari sebelumnya berada di Polandia.
Di situ Biden berbicara keras sekali ke arah Rusia. Termasuk kalimat ini: ”Putin tidak boleh punya kekuasaan lagi”.
Tafsir yang beredar: Amerika akan menggulingkan Putin dengan cara apa pun.
Karena itu, munculnya kalimat seperti itu sampai disayangkan oleh seorang anggota kabinet Inggris: itu bisa membuat Rusia lebih agresif.
Juga bisa membuat dukungan dalam negeri untuk Putin justru menguat. Padahal, Barat justru harus menciptakan pelemahan dukungan rakyat Rusia terhadap Putin.
Sehari kemudian, Biden memperbaiki kalimatnya: bukan agar Putin dijatuhkan, melainkan ”Putin tidak boleh lagi punya kekuasaan di Ukraina”.
Tentu di mana-mana sama: ada kadrun, ada pula cebong. Ada kolam, ada pula gurun. Pun di Rusia, di Ukraina, di NATO dan di Liverpool. Tapi, di mana-mana juga sama: lebih banyak yang netral dan rasional.