Kolektor Rokok Merk Jadul
Sabtu, 26 Januari 2013 – 11:32 WIB

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pandu Djajanto di depan deretan rokok jadul koleksinya. Foto: Yessy Artada/JPNN
"Harga pasaran rokok itu (Retjo Pentung) Rp 2 ribuan. Dan Saya waktu itu nekat mau beli, karena penjual rokok itu tadinya enggak mau jual, saya tawar dari 3 ribu-4 ribu tetep enggak dikasih. Akhirnya penawaran terakhir Rp 5800. Dan penjual itu enggak tahu kalau pabriknya sudah bangkrut. Saya dapet rokok itu di pasar Rakyat di daerah Pari," urainya.
Bahkan demi sebuah merk rokok yang langka lainnya, Pandu rela ke ujung dunia dan ke plosok-plosok daerah terpencil untuk mendapatkannya.
"Dari semuanya, rokok merk 6 yang paling susah saya dapatkan. Pabrik di daerah Jawa Tengah, namun dipasarkannya di Padang," pungkasnya.
Beberapa merk rokok yang ia koleksi diantaranya, Perahu layar, Karsa, Djati, Sejati, Bentoel, Cakra, Elma, Wali Jagat, Tali Jagat, Mansion, Polaris, Pundimas, Klampok, Sabar, Subur, 9 Bintang, Cangkir Kopi, M1, Mitra Lama, Singkar Emas, Bahtera, Cangkir Kopi, Warung Kopi dan masih banyak lagi. Diantara semua merk rokok yang paling menjadi favoritnya adalah rokok merk Cap Semar dan Cap Gentong.
JAKARTA- Ada yang menarik dari sosok Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pandu Djajanto.
BERITA TERKAIT
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung