Kolera Terus Cabut Nyawa Warga Haiti

Lebih dari 1.250 Orang Tewas

Kolera Terus Cabut Nyawa Warga Haiti
EPIDEMI - Sejumlah bocah korban wabah kolera di Haiti. Foto: Whatisthetrend.net.
PORT-AU-PRINCE - Epidemi kolera di Haiti tak menunjukkan tanda-tanda mereda. Korban tewas terus bertambah hingga mencapai 1.250 orang. Muncul perdebatan terkait dengan kemungkinan ditundanya pemilu presiden – yang rencananya dilaksanakan pekan depan – hingga wabah tersebut terkendali.

Ketika berbagai organisasi relawan tak bisa leluasa memberikan bantuan karena meluasnya kekerasan di seantero Haiti, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa komunitas internasional terlambat turun tangan dalam menangani masalah tersebut sejak epidemi bermula Oktober. PBB menyerukan, saat ini yang lebih dibutuhkan adalah bantuan keuangan.

"Jumlah titik penyebaran infeksi semakin bertambah dan yang muncul sepanjang bulan lalu tidak hilang," terang Gerard Chevallier, dokter spesialis kolera asal Jerman yang membantu Kementerian Kesehatan Haiti. "Awalnya ada 20 komunitas masyarakat yang terjangkit kolera. Kini jumlahnya 50–100 komunitas," tambahnya kepada Agence France Presse.

Di antara komunitas yang terinfeksi wabah kolera tersebut berkumpul di ibu kota Port Au Prince. Di kota itu, otoritas setempat telah mencatat 64 korban tewas, termasuk 20 balita. Hingga saat ini, ibu kota Haiti tersebut masih seperti barak pengungsian. Ratusan ribu korban gempa Januari lalu masih hidup dalam kondisi yang menyedihkan.

PORT-AU-PRINCE - Epidemi kolera di Haiti tak menunjukkan tanda-tanda mereda. Korban tewas terus bertambah hingga mencapai 1.250 orang. Muncul perdebatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News