Kolesterol Tinggi Bisa Tingkatkan Risiko Strok

jpnn.com - Kolesterol tinggi masih menjadi momok tersembunyi yang mematikan. Walau begitu, banyak orang tidak menganggapnya serius. Mungkin karena kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala.
Padahal, kolesterol tinggi bisa berujung pada berbagai penyakit berbahaya, salah satunya strok.
Menghindari penyebab strok bisa menjadi langkah tepat untuk mengurangi risiko kejadiannya di kemudian hari. Satu di antara langkah tersebut adalah menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa kolesterol tinggi bisa jadi biang kerok serangan strok yang berpotensi mengancam nyawa.
Berkenalan dengan Kolesterol
Pada dasarnya, kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang dibentuk oleh tubuh dan memiliki banyak fungsi, seperti memproduksi hormon dan mencerna makanan. Selain dibentuk sendiri, zat lemak ini juga bisa diperoleh dari apa yang kita makan.
Di dalam tubuh, kolesterol diukur dalam tiga kategori, yaitu kolesterol total, HDL, dan LDL.
Jenis kolesterol baik dinamakan high-density lipoprotein (HDL). Makin tinggi kadar HDL, makin baik untuk tubuh. HDL akan membantu seseorang untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan strok.
Menghindari penyebab strok bisa menjadi langkah tepat untuk mengurangi risiko kejadiannya di kemudian hari.
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- 3 Buah Ini Bikin Kolesterol Tinggi Tidak Berdaya
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok