Kolombia Perpanjang Karantina Wilayah
Tidak hanya itu, anak-anak berusia enam sampai 17 tahun hanya dapat ke luar rumah tiga kali dalam satu minggu selama 30 menit, terang Duque. Sementara itu, mereka yang berusia 14 tahun ke bawah harus didampingi oleh satu orang dewasa, yang bukan bagian dari kelompok berisiko, saat hendak ke luar rumah.
Aturan karantina diyakini berdampak parah terhadap kelompok masyarakat miskin dan rentan di Kolombia. Pasalnya, banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan. Sebagian besar masyarakat miskin di Kolombia bekerja di sektor informal.
Akibatnya, banyak warga berunjuk rasa di kawasan pemukiman buruh di Bogota, ibu kota Kolombia.
Pemerintahan Duque telah mengalokasikan miliaran dolar untuk membantu para pekerja miskin dan perusahaan yang terpuruk selama pandemi.
Kolombia, negara dengan perekonomian keempat di Amerika Latin, tidak hanya menghadapi pandemi, tetapi juga jatuhnya harga minyak dunia. Setidaknya, ribuan usaha terpaksa tutup selama aturan pembatasan berlaku.
Akibatnya, tingkat pengangguran di kota pun meningkat sampai 13,4 persen pada Maret.
Kementerian keuangan Kolombia pada Senin (4/5) memproyeksikan ekonomi akan melambat sampai 5,5 persen pada tahun ini. Kementerian juga merevisi prakiraan pelambatan dari 1,5 persen jadi dua persen.
Sementara itu, bank sentral memperkirakan perekonomian di Kolombia dapat melambat dua sampai tujuh persen pada tahun ini.
Aturan karantina wajib di Kolombia akan diperpanjang sampai dua minggu guna menekan penyebaran COVID-19.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN