Kolombia Vs Uruguay, Adu Tenaga di Maracana
jpnn.com - RIO DE JANEIRO - Dua negara Amerika Selatan, yakni Kolombia dan Uruguay harus saling jegal pada babak 16 besar Piala Dunia (PD) 2014 Brasil di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (29/6) dinihari WIB.
Kalau ingin mencetak sejarah untuk kali pertama menembus perempat-final turnamen milik FIFA ini, Los Cafeteros -julukan Timnas Kolombia- harus mengambil keuntungan dari beberapa kekurangan La Celeste -julukan Timnas Uruguay.
Ya, ekspresi wajah Jose Nestor Pekerman tampak biasa saja seusai tim asuhannya, Kolombia menggilas Jepang 4-1 pada laga terakhir Grup C Piala Dunia (PD) 2014 di Arena Pantanal, Cuiaba, Rabu (25/6) dinihari WIB. Tampaknya dia sadar bahwa empat jam sebelumnya. Salah satu musuh bebuyutannya di Zona CONMEBOL, Uruguay akan jadi lawan mereka berikutnya di babak 16 besar paska menumbangkan Italia 1-0 di Arena das Dunas, Natal.
Mungkin, kalau ada pilihan lain untuk bertemu Kosta Rika (juara Grup D), Jose Pekerman akan mengambilnya. Tapi, perjumpaan dengan Los Charruas -julukan lain Timnas Uruguay- memang tak bisa dihindari lagi oleh Kolombia. Itu karena Pantai Gading, satu-satunya tim yang bisa menggeser mereka dari puncak Grup C malah kandas 1-2 oleh Yunani di laga pamungkas.
Kekuatan Uruguay jelas tak bisa dianggap sepele oleh Kolombia. Meski terseok-seok sejak babak kualifikasi (KPD) 2014 Zona CONMEBOL (lolos ke Brasil melalui jalur play-off antar benua). Dan juga finis sebagai runner-up Grup D di bawah Kosta Rika, serta kehilangan Luiz Suarez. Tim besutan entrenador Oscar Washington Tabarez tetap punya materi pemain kelas satu.
Sejarah pertemuan Kolombia saat menghadapi Uruguay tampaknya juga membuat ‘ngeri’ Jose Pekerman. Pasalnya, Los Cafeteros hanya sanggup menang tiga kali dari total 14 bentrokan. Karenanya, siasat lain guna mengalahkan Uruguay telah dibuka oleh pelatih berpaspor Argentina tersebut.
Pekerman tampak merotasi hampir seluruh pemain utamanya di laga pamungkas Grup C ketika menghajar Jepang 4-1. Itu artinya, Kolombia lebih menang tenaga atas La Celeste yang beberapa jam sebelumnya habis-habisan mendepak Italia. Karenanya, pelatih berusia 64 tahun tersebut tampak lebih yakin menghadapi Uruguay kali ini.
Pelatih Terbaik Amerika Selatan 2012-2013 yang pernah mengantar Timnas Argentina jadi juara tiga kali Piala Dunia FIFA U-20 itu menepis kemungkinan serangan Uruguay bakal kurang menggigit tanpa Luiz Suarez yang diganjar larangan bertanding empat bulan (termasuk sembilan laga internasional) paska terbukti menggigit bek sentral Italia, Giorgio Chiellini, ketika Uruguay mengalahkan Italia.
Pasalnya, Los Charruas masih memiliki seorang legenda bernama Diego Forlan. Belum lagi masih ada bomber Paris Saint-Germain (PSG) Edinson Cavani yang baru mencetak satu gol penalti ke gawang Kosta Rika. Mesin mereka berdua bersama Christian Stuani tampak belum panas dan nyetel betul dengan persaingan di PD Brasil 2014.
RIO DE JANEIRO - Dua negara Amerika Selatan, yakni Kolombia dan Uruguay harus saling jegal pada babak 16 besar Piala Dunia (PD) 2014 Brasil di Estadio
- Shin Tae Yong Merasakan Tekanan Menjelang Indonesia vs Arab Saudi
- Ini Permasalahan Arab Saudi Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Kelebihan Timnas Indonesia di Mata Pelatih Arab Saudi
- Kabar Irwansyah Hengkang dari Pelatnas Cipayung, Fadil Imran Jawab Begini
- Persib Jamu Borneo FC di Stadion GBLA, Bobotoh Boleh Datang, tetapi
- Gandeng Konsuiltan Manajemen, PBSI di Tangan Fadil Imran Mencoba Terukur dan Transparan