Kolusi di Daerah Mencontoh SBY
Rabu, 23 Februari 2011 – 21:01 WIB
"Kekeliruan terjadi ketika orang-orang yang dia beri tanggung jawab itu sama sekali tidak punya kompetensi dan presiden karena pertimbangan politik tidak mau menggantinya dengan para profesional yang berada di luar sistem politik," ujar Senator asal Sulawesi Tenggara itu.
Baca Juga:
Jadi, disitulah letak permasalahan kepemimpinan bangsa ini. Konstitusi telah memerintahkan presiden agar kabinet dibentuk menggunakan prinsip-prinsip presidensil kabinet, sementara SBY, karena pertimbangan politis lebih memilih corak kabinet parlementer. "Sikap dualisme inipun ditiru oleh gubernur, bupati dan walikota dalam memimpin daerah masing-masing. Ketika perubahan ke arah yang lebih baik tidak terjadi, kenapa daerah yang dipersalahkan," tanya La Ode Ida.
Di tempat yang sama, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargen secara terang-terangan memberi contoh sejumlah kementerian yang dipimpin oleh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Menterinya orang PKS, gubernurnya orang PKS, maka eselon I di kementerian bersangkutan dan kepala SKPD serta komisaris-komisaris di BUMD harus bernuansa PKS. Ini membawa konsekuensi sistem pemerintahan dengan sendirinya menjadi lemah," tegas Boni.
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DR La Ode Ida mengatakan munculnya trend baru para gubernur untuk menempatkan rekan-rekan satu
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan