Komarudin PDIP Ibaratkan Gibran Sebagai Gula, Bakal Didekati Banyak Semut

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengibaratkan posisi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai gula yang bakal didatangi banyak semut.
Dia mengatakan itu setelah mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menerima Gibran yang menjalani klarifikasi di kantor partai berkelir merah, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
"Saya sampaikan bahwa anda ini seperti gula dengan semut. Beliau (Gibran, red) posisinya seperti gula yang semut dari mana-mana," kata Komarudin dalam konferensi pers setelah proses klarifikasi terhadap Gibran selama sejam.
Legislator Komisi II DPR RI itu mengatakan Gibran tinggal memilih sosok yang bisa diterima sehingga putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak dimanfaatkan semut tertentu menyambut pemilu.
"Tinggal menjaga semut mana yang baik dan semut mana yang menjerumuskan," kata Komarudin.
Dia di sisi lain mengaku sudah mendengar langsung penjelasan dari Gibran perihal peristiwa pertemuan dengan Prabowo di Solo.
"Hari ini Mas Gibran datang dan menjelaskan dan kami pahami bahwa memang posisi beliau sebagai kader partai juga sebagai wali kota," ucapnya.
DPP PDIP, kata Komarudin, memberikan nasihat kepada Gibran dan tidak menjatuhkan sanksi menyusul pertemuan pria kelahiran 35 tahun itu dengan Prabowo.
Komarudin Watubun mengibaratkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai gula yang bakal didatangi semut.
- PDIP Larang Kadernya Ikut Retret Kepala Daerah, Huda PKB: Mungkin Bagian Kompromi
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi Langkah KPK Tahan Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Wamendagri Masih Menunggu Kehadiran Kepala Daerah dari PDIP di Lokasi Retreat
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati