Komarudin Watubun Bicara Skenario Jalur Sutra Tiongkok

Komarudin Watubun Bicara Skenario Jalur Sutra Tiongkok
Komarudin Watubun dan Presiden Joko Widodo. Foto: Istimewa for JPNN

Juni 2015, Hongaria menjadi negara pertama Eropa yang menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Tiongkok dalam kerangka Silk Road Economic Belt.

Pertanyaannya, mengapa Tiongkok membangun strategi kawasan berbasis Yi dai Yi lu awal abad 21?

Dari sejarahnya, Silk Route atau Silk Road merupakan jalur perdagangan dan distribusi serta interaksi budaya sepanjang kawasan Asia.

Jalur ini menghubungkan pula Timur (benua Asia) dan Barat (benua Eropa) melalui pedagang, saudagar, tentara, nomaden, perantau, pendeta, dari RRT ke Laut Mediteranian sejak tahun 100 pra-Masehi hingga sekitar tahun 1450 Masehi.

Hal itu menghasilkan dialog dan interaksi kebudayaan Timur dan Barat, Utara dan Selatan.

Jalur Sutera (Silk Road) tersebut di atas mencapai luas 6.437 km atau 4000 mil. Sebutan Silk Road berasal dari nama komoditas dagang sutera dari Dinasti Han tahun 206-220 pra-Masehi.

Sebagai satu jalur diplomasi, rute-rute perdagangang di Asia Tengah diperluas sekitar tahun 114 pra-Masehi oleh dinasti Han asal RRT, khususnya melalui misi diplomasi dan eksplorasi dari utusan Kaiser Cina, Zhang Qian.

Jalur diplomasi Zhang Qian dimulai dari Xi’an melalui Gansu dan Xinjiang ke Asia Tengah, Asia Barat dan rute darat ke negara-negara di Laut Mediteranian.

Xi Jinping dipilih sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada Kongres ke-18 PKT November 2012.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News