Komarudin Watubun: Tradisi Pukul Sapu Lidi Mamala Harus Go International
Ama memiliki arti negeri. Sedangkan latu berarti raja. Ama-latu berarti negeri raja.
Menurut kisah yang beredar, ketika orang-orang Portugis bertemu dengan penduduk Mamala, mereka bertanya asal usulnya.
Masyarakat Mamala pun menjawab sambil menunjuk ke arah gunung dengan menyebut kata mala-mala.
Mereka memiliki maksud menunjuk letak negeri ke arah gunung yang berwarna kebiru-biruan. Orang Portugis menyebutnya mamala.
Walaupun tradisi ini bagian dari rangkaian Idulfitri, tetapi yang merayakannya tidak hanya dari kalangan umat muslim. Warga beragama lain juga banyak yang turut serta.
“Ini menujukkan kekuatan eratnya kekerabatan (pela) orang-orang Maluku yang harus terus kita pegang,” tegas bakal calon gubernur Maluku itu. (jos/jpnn)
Komarudin Watubun tak bisa menutupi kekagumannya saat menyaksikan atraksi budaya pukul sapu lidi di Negeri Mamala, Maluku Tengah, Minggu (2/7).
Redaktur & Reporter : Ragil
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Ribuan Pendukung dari Seluruh Penjuru Maluku Hadiri Kampanye Akbar JAR-AMK
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia