Kombes Hengki: Khilafatul Muslimin Bertentangan dengan Pancasila

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya memastikan penangkapan Pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja tidak hanya terkait konvoi sejumlah pengendara motor beratribut khilafah di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.
Hal itu diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
"Ini jangan sampai salah paham. Kami tidak hanya fokus terhadap konvoinya, ada sesuatu yang lebih besar dari Ormas ini," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Selasa (7/6).
Menurut Hengki, penangkapan Abdul Qadir ini terkait dugaan tindak pidana yang menganut ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.
"Kami menangani kasus ini terkait dugaan tindak pidana Ormas yang menganut mengembangkan, menyebarkan paham dan ajaran yang bertentangan dengan idelogi Pancasila," ujar Hengki.
Di sisi lain, lanjut dia, penyidikan kasus itu terkait penyebaran berita bohong yang bisa menimbulkan keonaran di lingkungan masyarakat.
"Ini pun dalam praktinkya, selain masyarakat umum justru di kalangan muslim sendiri," kata Hengki.
Eks Kapolres Jakarta Pusat itu pun membeberkan lebih rinci ajaran yang bertentangan dengan Pancasila dan penyebaran berita bohong.
Polisi memastikan penangkapan Pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja karena bertentangan dengan Pancasila.
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Sila Kedua Pancasila: Antara Filosofi, Realitas, dan Implementasi di Sekolah