Kombes Zulpan Minta Korban Dugaan Pencabulan Ustaz Ponpes di Depok Berani Buka Suara
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan meminta para santriwati korban dugaan pencabulan di sebuah pesantren di Depok, Jawa Barat, berani buka suara.
Perwira menengah Polri itu berharap ada korban lain yang melapor terkait dugaan pencabulan santriwati yang masih di bawah umur tersebut.
"Dengan kejadian ini kami berharap para korban untuk berani melaporkan karena tanpa adanya laporan dari korban terhadap kejahatan seperti ini tentu kami kesulitan untuk mengungkapnya," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (30/6).
Berdasar keterangan dari kuasa hukum korban, dari 11 orang yang diduga menjadi korban pencabulan, hanya tiga yang membuat laporan polisi.
Pihak korban pun sudah melaporkan empat orang ustaz dan satu kakak kelas santriwati terkait kasus dugaan pencabulan itu ke Polda Metro Jaya.
Kombes Zulpan menyatakan bahwa polisi akan menjaga kerahasiaan identitas korban atau pelapor. Terlebih lagi korban merupakan anak di bawah umur.
"Kami akan menjaga identitas dan juga masa depan anak-anak yang masih panjang. Kami akan melindungi dengan baik," ucap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 itu.
Lebih lanjut dia mengatakan polisi sudah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Depok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan berharap ada korban lain yang melapor terkait dugaan pencabulan santriwati oleh ustaz ponpes di Depok.
- Bayi Tertukar di Cempaka Putih Meninggal, Kuburannya Dibongkar
- Modusnya Beli Logam Mulia Pembayaran COD, Pelakunya Wanita Bersenpi
- Polisi Tangkap Penyiram Air Keras Wanita di Bekasi, Motif Pelaku Terkuak
- Tak Terima Disalip, Pengendara Mobil Aniaya Pemotor di Depok, Babak Belur
- Irjen Cahyono Bicara Kasus Pemerasan oleh Firli Bahuri
- Pra-MLB PBNU Digelar pada Pesantren Tertua di Surabaya