Kombinasi Endokrin & Abemaciclib dapat Persetujuan BPOM, Bisa Jadi Opsi Terapi Kanker Payudara

Kombinasi Endokrin & Abemaciclib dapat Persetujuan BPOM, Bisa Jadi Opsi Terapi Kanker Payudara
BPOM menyetujui Abemaciclib dikombinasikan dengan terapi endokrin (tamoxifen atau aromatase inhibitor) untuk opsi terapi kanker. Foto: Dok ZP Therapeutics Indonesia

Pada tahun keempat, terdapat peningkatan angka IDFS dari 79,4 persen menjadi 85,8 persen(perbedaan absolut 6,4 persen), dan angka DRFS dari 82,5 persen menjadi 88,4 persen (perbedaan absolut 5,9 persen).

Pemisahan kurva yang terus berlanjut dikaitkan dengan peningkatan manfaat absolut pada tingkat IDFS 4 tahun dibandingkan dengan tingkat IDFS pada tahun kedua dan ketiga (perbedaan absolut 2,8% dan 4,8 persen).

"Tidak ada isu baru perihal keamanan yang timbul," ungkap Ay Lie.

Adapun persetujuan BPOM ini didasarkan pada bukti-bukti yang telah ada untuk Abemaciclib, yang telah disetujui untuk pengobatan beberapa jenis kanker payudara HR+ HER2- stadium lanjut atau dengan metastasis.

Ay Lie menyebut bersamaan dengan persetujuan ini, BPOM telah memperluas penggunaan Abemaciclib di semua indikasi, bila diberikan dalam kombinasi dengan terapi endokrin, untuk mencakup pria.

"Abemaciclib tersedia dalam sediaan tablet 150 mg, 100 mg, dan 50 mg," katanya.

Ketua PERHOMPEDIN, RSUPN Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM mengatakan bahwa desain dan hasil penelitian MONARCH E telah merubah standar pengobatan dan setelah sekian lama, merupakan kemajuan pertama dalam pengobatan adjuvan untuk kanker payudara HR+ HER2.

Menurutnya, persetujuan BPOM untuk Abemaciclib yang dikombinasikan dengan terapi endokrin pada kanker payudara stadium awal berpotensi untuk menjadi standar baru dalam pengobatan untuk populasi ini.

BPOM menyetujui Abemaciclib dikombinasikan dengan terapi endokrin (tamoxifen atau aromatase inhibitor) untuk opsi terapi kanker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News