Kombinasi Stres dan Depresi Tingkatkan Risiko Pasien Jantung

jpnn.com - LONDON- Para pasien jantung harus bisa menghindari depresi dan stres. Sebab, dua hal tersebut memiliki bahaya serius terhadap penyakit jantung.
"Kami menemukan bahwa kombinasi dari stres yang tinggi dan gejala depresi yang tinggi itu sangat berbahaya untuk orang dewasa dengan penyakit jantung," kata pemimpin penulis Carmela Alcantara seperti dilansir laman Fox News, Kamis (14/5).
Alcantara meneliti lebih dari 4.400 orang berusia 45 tahun dan lebih tua dengan penyakit jantung koroner. Itu adalah penumpukan plak di arteri yang merupakan bentuk paling umum dari penyakit jantung.
Antara tahun 2003-2007, peserta menyelesaikan kuosioner stres dan depresi. Sebagai contoh, mereka melaporkan seberapa sering selama minggu sebelumnya mereka merasa tertekan, kesepian atau menangis.
Selain itu, mereka juga mengisi kuosioner tentang seberapa sering merasa kewalahan. Hampir 12 persen dari peserta memiliki stres yang tinggi. Sementara, hampir 14 persen memiliki tingkat tinggi depresi. Sebanyak 6 persen melaporkan memiliki keduanya.
Setelah kira-kira enam tahun masa tindak lanjut, sebanyak 1.337 peserta mengalami serangan jantung atau meninggal. "Kami terkejut bahwa stres yang tinggi dan depresi yang tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian," kata Alcantara. (fny/jpnn)
LONDON- Para pasien jantung harus bisa menghindari depresi dan stres. Sebab, dua hal tersebut memiliki bahaya serius terhadap penyakit jantung. "Kami
- Cegah Serangan Penyakit Alzheimer dengan Rutin Mengonsumsi 7 Makanan Ini
- 5 Bahaya Susu Almond yang Bikin Kaget
- 5 Rahasia Resep Masker Kunyit untuk Kulit Wajah Cerah Alami, Nomor 2 Silakan Dicoba
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta