Komdis Tidak Bisa Jelaskan secara Konkret
Jumat, 21 November 2008 – 13:03 WIB

Komdis Tidak Bisa Jelaskan secara Konkret
Sebab, dengan dihukumnya PSIR selama dua tahun, sama artinya seluruh personel tim menanggung dosa. Padahal, tidak semua skuad PSIR melakukan penganiayaan tersebut. "Kami tidak bisa menjelaskan secara konkret alasannya. Kami hanya bisa mengimbau agar itu jadi pelajaran bagi semua pemain untuk tidak berbuat anarkis," kilah Wakil Ketua Komdis PSSI Bernhard Limbong.
Baca Juga:
Dia menyebut, yang jelas, pemain harus berpikir sepuluh kali kalau hendak berbuat kasar. Sebab, hukuman bisa mengarah ke klub pemain yang bersangkutan, seperti yang kini dialami PSIR. Enggannya komdis buka suara menimbulkan nada minor. Komdis dinilai menjatuhkan hukuman itu lantaran tertekan oleh keadaan. Sehingga, mereka mengorbankan PSIR.
Apalagi, Menpora Adhyaksa Dault sebelumnya angkat bicara terlebih dulu terkait dengan insiden di Gelora Ambang, Kotamubago, tersebut. Bahkan, Menpora memberikan statemen di banyak media cetak maupun elektronik.
"Kami tidak tertekan. Putusan kami bukan karena intervensi. Itu murni hasil keputusan bersama kami. Dalam hal tersebut, PSIR memang korban. Tapi, mereka adalah martil bagi perbaikan sepak bola nasional," ujar Limbong.
JAKARTA - Hukuman yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada PSIR Rembang jelas sangat berat. Empat pemain PSIR dihukum seumur hidup.
BERITA TERKAIT
- Jadi Wapres Federasi Sepak Bola Korsel KFA, Shin Tae Yong Singgung Hasil Timnas U-17
- Persib Dihantui Krisis Pemain, Nick Kuipers Bicara Peluang saat Jumpa Borneo FC
- Demi Merawat Ibu, Megawati Hangestri Tak Memperpanjang Kontrak dengan Red Sparks
- Shin Tae Yong Ditunjuk Menjadi Waketum Federasi Sepak Bola Korsel
- Berpisah dengan Red Sparks, Megawati Kirim Sinyal Main di Final Four Proliga 2025
- Megawati Hangestri Akan Mengakhiri Karier dengan Red Sparks di Jakarta