Komentar Anggota DPR Mufti Anam soal Aplikasi Livin’ Mandiri yang Bermasalah
Akibat kedua, lanjut Mufti, adalah merosotnya reputasi Bank Mandiri sebagai bank raksasa yang seharusnya memiliki kesiapan pengelolaan teknologi informasi kelas wahid.
“Investor dan pelaku pasar akan melihat Bank Mandiri tidak cukup cakap dalam mengelola instrumen teknologinya. Ini bisa membuat kepercayaan pasar ke Bank Mandiri menjadi defisit,” tuturnya.
Akibat ketiga, kekecewaan nasabah bisa berujung pada migrasi ke bank lainnya. Migrasi nasabah ini bukan dalam arti meninggalkan Bank Mandiri, tetapi akan lebih memilih menggunakan layanan perbankan digital dari bank swasta.
“Kalau nasabah kecewa, ya mereka bisa pindah. Dan yang dikhawatirkan, pindahnya bukan ke bank BUMN, tetapi ke bank swasta yang punya layanan berbasis digital sangat baik,” ujarnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan peningkatan transaksi yang sangat tinggi pada Jumat (25/2) menyebabkan adanya lonjakan antrean yang membuat sebagian nasabah kesulitan mengakses layanan Livin’ by Mandiri.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha telah meminta maaf atas kendala yang dialami nasabah.
"Karena adanya lonjakan transaksi yang sangat tinggi dan berdampak pada kenaikan antrean di layanan Livin' by Mandiri. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah dan mitra bisnis atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ujar Rudi.
Bank Mandiri telah mempercepat antrean tersebut.
Mufti Anam meminta Kementerian BUMN serius menyikapi bermasalahnya aplikasi Livin by Mandiri.
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu