Komentar Boni Hargens untuk Kelakuan Stafsus Presiden Surati Camat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens ikut mengomentari kontroversi surat berkop Sekretariat Kabinet dari Staf Khusus Kepresidenan Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat.
Menurut Boni, surat berisi permintaan kepada para camat untuk melibatkan PT Amartha Mikro Fintek dalam penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19) di perdesaan itu telah mencoreng wajah pemerintahan.
"Saya kira ini tidak mudah. Situasi yang kacau di internal istana akan menambah runyam keadaan," ujar Boni melalui layanan pesan, Rabu (15/4).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bertindak tegas. Sebab, pada saat pemerintah berupaya keras menanggulangi pandemi COVID-19, justru ada orang dekat Presiden Jokowi yang mencoba mengambil keuntungan.
"Saya kira perlu ada tindakan tegas terhadap bentuk perilaku menyimpang macam itu. Masalahnya serius, karena berkaitan dengan etika jabatan di satu sisi, dan trust masyarakat terhadap pemerintah di sisi lain," ucapnya.
Lebih lanjut Boni mengatakan, sebenarnya kinerja Presiden Jokowi sampai sejauh ini sangat luar biasa. Menurut Boni, Presiden Ketujuh RI itu mampu menghadapi terpaan fitnah dan ancaman permainan politik para pecundang yang ingin mengail di air keruh.
"Kami melihat ada provokasi yang sistematis di media sosial untuk menyudutkan citra pemerintah, menyerang pribadi presiden. Semua ini dihadapi presiden dengan tenang," katanya.(gir/jpnn)
Pengamat politik Boni Hargens menilai surat Staf Khusus Kepresidenan Andi Taufan Garuda kepada para camat yang berisi pelibatan PT Amartha dalam penanggulangan COVID-19 telah mencoreng wajah pemerintah.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Amartha 10X Run 2024: Bangkitkan Semangat Ubah Tantangan untuk Terus Tumbuh
- Boni Hargens Nilai Lonjakan Suara PSI Masuk Akal, Begini Penjelasannya
- Piala Dunia U-17 Jadi Kesempatan Amartha Berbagi Pentingnya Literasi Digital
- Merespons Dugaan Korupsi SYL, Boni Hargens Ingatkan Modus Koruptor Membenturkan Institusi Negara
- Stafsus Presiden Sebut Belum Ada Jadwal SYL Temui Jokowi
- Merespons Pemanggilan Gus Imin Oleh KPK, Boni Hargens Bilang Begini