Komentar Desmond Menanggapi Peluang Adian Menjadi Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) bakal memutuskan perkara perselisihan hasil Pilpres 2019, pada 28 Juni mendatang. Jika MK memutuskan menolak gugatan kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, maka KPU dapat segera menetapkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pasangan capres-cawapres terpilih.
Dengan demikian, semua pihak diharapkan menghormati keputusan yang ada dan memberikan keleluasaan bagi Jokowi-Amin memilih para menteri kabinet yang baru nantinya. Termasuk kemungkinan mantan Wali Kota Surakarta itu mengangkat menteri dari aktivis '98.
BACA JUGA: Bagus – bagus Saja Adian Napitupulu dan Bahlil jadi Menteri, Tetapi...
Nama Adian Napitupulu santer diberitakan berpeluang besar bakal duduk sebagai menteri yang berasal dari aktivis '98. Menanggapi kemungkinan tersebut, politikus Partai Gerindra yang juga aktivis '98, Desmond J Mahesa ikut mendoakan.
"Semoga, karena yang akan dipilih jadi menteri itu (Adian) sebenarnya adalah sekretaris saya, sekjen saya," ujar Desmond di Jakarta, Minggu (23/6).
Untuk diketahui, Desmond dan Adian sebelumnya tergabung dalam satu organisasi di masa-masa reformasi. Yaitu di LBH Nusantara. Mereka berjuang bersama-sama membela hak-hak masyarakat korban Orde Baru.
Saat itu Adian menjabat sekretaris jenderal, sementara Desmond menjabat direktur.
Kebersamaan tersebut, kata Desmond, sampai saat ini masih hangat melekat, meski mereka berbeda pandangan politik di Pilpres 2019.
Politikus Partai Gerindra yang juga aktivis '98, Desmond J Mahesa ikut mendoakan Adian agar terpilih menjadi menteri di kabinet Jokowi.
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono