Komentar Pengamat Soal Isu Pencalonan Prabowo-Jokowi, Pakai Kata Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menanggapi soal wacana duet Prabowo-Jokowi dalam Pilpres 2024 yang tengah jadi sorotan publik.
Pangi mengatakan UUD 1945 tidak secara eksplisit mengatur larangan presiden dua periode tak boleh maju sebagai calon wakil presiden.
"Itu artinya, usulan tersebut lebih masuk akal dan rasional karena tidak menabrak Undang-Undang dan konstitusi," kata Pangi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9).
Namun, lanjut Pangi, apakah Jokowi mau menjadi cawapresnya Prabowo Subianto?
"Mohon maaf, tampaknya tawaran tersebut justru merendahkan wibawa dan martabat Jokowi yang pernah menjadi presiden dua periode," ujar Pangi.
Meski demikian, lanjut dia, semua itu berpulang kepada Jokowi.
CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting itu menilai tidak yakin Jokowo mau digandeng untuk menjadi cawapresnya Prabowo.
"Masih jauh lebih tertarik Jokowi mungkin dengan ide tiga periode, faktanya Presiden Jokowi cenderung selama ini membiarkan wacana tersebut terus dipancarkan inner circle pendukung beliau," ujar Pangi. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menanggapi soal wacana duet Prabowo-Jokowi dalam Pilpres 2024 sulit terjadi.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Dean Pahrevi
- Dikriminalisasi dan Eksekusi Pengadilan Mandek, Tony Budidjaja Minta Perlindungan ke Prabowo
- Prabowo Berkomitmen Akhir 2025 Indonesia tak Lagi Impor Beras hingga Jagung
- Wujudkan Program Swasembada Pangan, BUMN Bersinergi dengan Kementerian Lainnya
- ISeaM Desak Jokowi Bertanggung Jawab Atas Keppres PSN PIK 2
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- Temuan Litbang Kompas Jadi Tanda Kinerja Prabowo-Gibran Dirasakan Rakyat