Komentar Thomas Doll Soal Tekad Ketum PSSI Berantas Mafia Pengaturan Skor

jpnn.com, JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll angkat bicara soal tekad Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang akan memberantas mafia pengaturan skor pertandingan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memang sejak masa kampanye telah menegaskan niatnya untuk memberantas masalah tersebut.
Untuk memudahkan tugasnya, PSSI bahkan menggandeng pihak kepolisian serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Ide bagus (untuk memberantas mafia pengaturan skor). Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu di sini sebelumnya, tetapi kita berada di jalan yang tepat," ucap Doll, saat ditemui setelah melatih tim di Nirwana Park Sawangan, Depok, Senin.
Doll mengakui bahwa ia belum terlalu mengenal seluk-beluk sepak bola Indonesia karena baru beberapa bulan berada di Tanah Air.
Namun, ia sangat mengapresiasi pendekatan serius PSSI terhadap masalah pengaturan skor, yang dinilainya telah merusak citra sepak bola.
"Saya tidak pernah berpikir hal itu dapat terjadi. Namun itu dapat terjadi di beberapa negara, juga di Eropa, dan kita ingin melihat sepak bola yang bersih. Di mana semuanya dilakukan dengan benar, karena para penggemar, dan anak-anak. Mereka juga mengharapkan hal itu, dan menurut saya ini adalah cara yang benar," kata mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Pada Minggu, Erick menegaskan pihaknya akan memberi kartu merah kepada para pelaku mafia sepak bola.
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll angkat bicara soal tekad Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang akan memberantas mafia pengaturan skor pertandingan.
- PSSI Identifikasi Pria yang Merebut Jersei Marselino dari Anak Kecil, Hukuman Berat Menanti
- PSSI Berikan Sanksi Keras Terhadap Oknum Suporter Timnas Indonesia yang Merokok di SUGBK
- Erick Thohir Bersama Legenda Belanda Mulai Membicarakan Program Pembinaan Pemain
- Target Realistis PSSI saat Timnas Indonesia Bertamu ke Australia
- Pesan Erick Thohir untuk Garuda Muda di Piala Asia U-17: Tunjukkan Permainan Terbaik
- PSSI Umumkan Komposisi Pelatih Timnas Indonesia, Kental Aroma Belanda