Komentari Kasus Lukas Enembe, Wasekjen Demokrat Singgung Hukum Partai Politik
![Komentari Kasus Lukas Enembe, Wasekjen Demokrat Singgung Hukum Partai Politik](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2019/09/11/IMG_20190911_113214.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (Wasekjen PD) Didik Mukrianto menyatakan pemberantasan korupsi harus tunduk pada hukum negara, bukan pada hukum partai politik saat berbicara soal kasus yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.
Seperti diketahui, selain gubernur, Lukas Enembe juga ketua DPD Partai Demokrat Papua.
"Demokrat mempersilahkan KPK menangani dugaan korupsinya seturut aturan hukum yang berlaku. Pemberantasan korupsi tunduk pada yuridiksi hukum negara, bukan hukum partai politik," kata Didik dalam keterangannya, Rabu (28/9).
Dia menjelaskan partainya akan konsisten mendukung setiap upaya penegakan hukum, termasuk masalah korupsi.
"Secara internal Demokrat selama ini juga tengah berupaya untuk melakukan komunikasi dengan pihak Pak Lukas untuk mencari tahu duduk persoalannya dan mencari solusi terbaik," lanjutnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga menyebutkan isu apapun menyangkut papua selalu menjadi sensitif dan pihaknya ingin memilah agar penegakan hukum itu bebas dari nuansa politik.
"Dalam waktu dekat, setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami akan ambil sikap dan keputusan," ujar Didik.
Sebelumnya, Didik menyebut tidak boleh ada penghakiman sebelum adanya pemeriksaan atau proses hukum yang berjalan terhadap Lukas Enembe.
Wasekjen Partai Demokrat Didik Mukrianto mengomentari proses hukum terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi
- Seusai Mengakhiri Jabatan Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan Suami Langsung Ditahan KPK