Komentari Kasus Pembunuhan Brigadir J, Anton Sihombing Usulkan Polri di Bawah Kemendagri
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Putra Puri Tapanuli Sedunia Capt. Dr. Anton Sihombing ikut mengomentari kasus pembunuhan Brigadir Novryiansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J.
“Kasus pembunuhan Birgadir J sudah mendunia,” kata Anton Sihombing dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/8).
Untuk diketahui, Polri secara resmi telah menetapkan lima tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.
Menanggapi pelaku pembunuhan terhadap Brigadir J, Anton Sihombing mengusulkan kepada pemerintah dan instansi terkait perlu mencermati dan mengkaji tugas kepolisian sehingga lebih profesional dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Perlu dikaji lebih mendalam dalam sebuah seminar dengan mengundang peserta dari berbagai ahli sehingga ditemukan hasil yang terbaik,” kata Anton.
Bahan dari seminar itu, menurut Anton, dapat menjadi bahan bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan dan keputusan tentang arah dan tugas kepolisian ke depan.
Anton Sihombing menegaskan tidak tertutup kemungkinan instansi Kepolisian menyatu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga langsung dengan pemerintah pusat maupun daerah karena anggota Polri adalah aparatur sipil negara (ASN).
Doktor Manajemen Ilmu Pemerintahan dan Ketua Dewan Pengawas Universitas Nomensen dan dosen Pascasarjana Universitas Setiagama ini mengharapkan perlunya melakukan pengkajian terhadap keberadaan Polri.
Ketum Yayasan Putra Puri Tapanuli Sedunia Capt. Dr Anton Sihombing ikut mengomentari kasus pembunuhan Brigadir J dan mengusulkan Polri di bawah Kemendagri.
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Calon Kada Harus Urus STTP ke Kepolisian Agar Bisa Kampanye
- Jasa Raharja Gelar 'Safety Campaign', Dihadiri 4.000 Mahasiswa di 29 Wilayah
- Pesan Tegas AKBP Fahrian untuk Pilkada 2024 yang Damai dan Sejuk di Inhu
- Pembubaran Diskusi FTA, Setara Institute Singgung Akuntabilitas Kepolisian
- ISESS: Kapolri Harus Tegur Kapolda Sulsel Terkait Dugaan Intimidasi Wartawan