Komentari Pengakuan Ismail Bolong, Iwan Sumule: Ikan Busuk dari Kepala
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera membentuk tim khusus (timsus) guna memeriksa petinggi Bareskrim Polri yang diduga menerima uang setoran bisnis tambang batu bara ilegal dari Ismail Bolong.
Menurut Iwan, ProDem memperoleh informasi tentang polisi berpangkat kombes diduga melakukan obstruction of justice dengan menekan Ismail Bolong yang pernah mengaku menyetorkan uang perlindungan kepada petinggi Bareskrim.
"ProDem mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera membentuk tim khusus untuk melakukan pemeriksaan kepada Komjen AA atas dasar laporan hasil penyelidikan (LHP) Paminal (Pengamanan Internal) Divisi Propam Polri," kata Iwan dalam keterangannya, Jumat (11/11).
Iwan juga mendesak Propam Polri segera menangkap kombes yang telah memaksa Ismail Bolong membuat membuat video testimoni palsu.
Aktivis yang sering bersuara kritis terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menegaskan Bareskrim Polri adalah bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang berada di garda terdepan dalam penegakan hukum.
Iwan menuturkan jika pati Polri gampang disogok, maka jajaran kepolisian di bawah pun akan sulit memberikan keadilan kepada masyarakat.
"Benar seperti kata pepatah, ikan busuk dari kepala," ucap Iwan.
Sebelumnya, Dugaan suap kepada perwira Polri berpangkat komjen itu mengemuka menyusul video tentang mantan polisi bernama Ismail Bolong yang mengaku menjadi pengepul batu bara dari tambang ilegal di wilayah Kalimantan Timur.
Aktivis prodemokrasi Iwan Sumule mendesak Kapolri membentuk timsus guna memeriksa petinggi Bareskrim Polri yang diduga menerima setoran dari Ismail Bolong.
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali