Komentari Pistol Bharada E, Napoleon Singgung Polisi Bertemperamen Tinggi

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Napoleon Bonaparte mengomentari senjata api jenis Glock 17 yang digunakan Bharada E saat baku tembak dengan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Pistol rancangan insinyur asal Austria Gaston Glock itu disebut-sebut sebagai senjata yang diperuntukkan bagi perwira Polri.
Namun, Bharada E yang masih tamtama diduga menggunakan senjata mematikan tersebut untuk menembak Brigadir J.
Menurut Napoleon, setiap senjata Polri dicatat merek, nomor, dan penggunanya. “Ada namanya tercantum, melekat di bawa ke mana-mana, ke kamar mandi pun dibawa,” kata Napoleon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/7).
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu menegaskan polisi yang tercatat sebagai pemegang senjata api milik Polri tidak boleh menitipkannya kepada orang lain. “Kalau itu terjadi, pelanggaran berat,” ujarnya.
Apakah pangkat anggota Polri juga berpengaruh pada jenis senjata yang dipakai? “Iya dong,” kata ucap Napolenon.
Mantan sekretaris NCB Interpol itu menjelaskan penggunaan senjata Polri diatur oleh pemimpin kesatuan masing-masing. Dia mencontohkan penggunaan senjata di Mabes Polri diatur oleh Badan Intelijen Keamanan.
“Baintelkam yang bisa menentukan kewenangan pangkat apa menggunakan senjata apa,” ujar Napoleon.
Irjen Napoleon Bonaparte mengomentari senjata api jenis Glock 17 yang digunakan Bharada E saat baku tembak dengan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
- 8 Tahanan Polres Lahat Kabur, 3 Sudah Ditangkap, 5 Masih Diburu
- Curi Motor & Uang Tunai, Pria Ini Ditangkap Tim Tekab 156 Polsek Indralaya
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- Pakar Hukum Sarankan Penyidik Bareskrim Pelajari Masukan Jaksa Soal Kasus Pagar Laut
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Siapa Kenal 2 Orang Ini? Polisi Siapkan Rp 10 Juta Bagi yang Tahu