Komentari Puisi Gus Mus soal Republik Rasa Kerajaan, Ganjar: Orang Boleh Menafsirkan
jpnn.com, REMBANG - Bakal capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo mengomentari puisi karya K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) tentang ‘republik rasa kerajaan’ yang viral beberapa waktu lalu.
Ganjar sebenarnya enggan mengomentari puisi berjudul 'Kemajuan Zaman' karya ulama karismatik itu.
Namun, gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2013-2018 dan 2018-2023 tersebut menyebut puisi Gus Mus mencerminkan zaman pembuatannya.
"Tidak perlu dibahas karena sebenarnya setiap puisi Gus Mus yang menceritakan situasi dan kondisi pada saat itu,” ujar Ganjar seusai sowan kepada pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Thalibin tersebut di Rembang, Jateng, Senin (13/11/2023).
“Apakah kemudian itu (puisi Gus Mus, red) sesuai dengan yang sekarang, ya orang boleh menafsirkan," imbuh Ganjar.
Kontestan Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Mahfud MD itu juga menceritakan pengalamannya membacakan puisi karya Gus Mus.
Ganjar pernah membaca puisi berjudul "Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana" yang memantik respons negatif.
Banyak warganet malah menghujat Ganjar karena ketidaktahuan soal puisi karya Gus Mus itu.
Bakal capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo menilai puisi Gus Mus mencerminkan situasi dan kondisi pada zaman pembuatannya.
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No