Komentari Serangan Brussels, PM Australia Contohkan Islam di Indonesia
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, telah memeringatkan bahwa anggota kelompok ISIS menggunakan krisis pengungsi untuk mengirim mata-mata teroris ke Eropa.
PM Turnbull menyampaikan analisa intelijennya itu dalam pidato di Institut Lowy di Sydney.
PM Turnbull mengatakan, serangan teror baru-baru ini di Brussels menyoroti "perbatasan yang keropos" di Eropa dan lantas memuji pendekatan ketat Australia pada pengawasan perbatasan.
"Untuk semua maksud dan tujuan, tak ada batas-batas internal di Eropa dan perbatasan eksternal mereka sulit untuk dikelola," sebutnya.
PM Turnbull menerangkan, "Australia lebih baik daripada banyak rekan-rekan kami di Eropa dalam menangani ancaman terorisme karena kekuatan dari badan intelijen serta keamanan kami, perbatasan kami yang aman dan masyarakat multicultural kami yang sukses. Salah satu yang berhasil membuat aman dan bebas."
PM Turnbull membuat pernyataan serupa sebelumnya pada (23/3), ketika ia mengatakan bahwa pengaturan keamanan di Eropa membolehkan untuk "tergelincir".
Pemimpin oposisi Australia, Bill Shorten, telah menentang pernyataan tersebut, mengatakan sang PM terlalu cepat untuk "membagikan saran".
Tapi Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan, kementerian di Eropa yang ia temui telah mengakui mereka menghadapi "ancaman teroris yang mengerikan".
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, telah memeringatkan bahwa anggota kelompok ISIS menggunakan krisis pengungsi untuk mengirim mata-mata
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025