Komik Indonesia Lesu Karena Kurang Promosi
Minggu, 13 Februari 2011 – 11:00 WIB
Gerdy menjelaskan, lesunya iklim perkomikan tanah air selain karena kurang promosi juga lemahnya aspek penerbitan dan distribusi. Beberapa penerbit, jelas dia, masih menomorsatukan komik impor. "Itu wajar, karena penerbit berorientasi pasar," tandas pencipta komik berjudul Penari Sihir yang laris pada 1979 itu.
Baca Juga:
Menurut dia, komik lokal perlu mendapakan kesempatan untuk dijual dengan sistem bagus kemasyarakat. Dia masih memandang ada sebagian pembaca komik yang rindu kehadiran komik-komik lokal.
Penjelasan tentang kondisi dunia komik lokal juga muncul dari komikus muda. Diantaranya dari Azisa Noor. Pencipta komik Satu Atap dan Perempuan di Atas Pohon itu menjelaskan, nafas komik-komik lokal sebenarnya sudah mulai berhembus. Meskipun tidak kencang.
Namun, Azisa menjelaskan komikus-komikus muda saat ini masih mengalami kendala untuk menelorkan komik yang berseri dan berkarakter kuat seperti komik-komik era 70-an hingga 80-an. Seperti Si Buta Dari Gua Hantu, Panji Tengkora, dan Gundala Putra Petir.
JAKARTA - Dunia perkomikan Indonesia masih mati suri. Namun, di tengah gempuran komik-komik impor, komik lokal diharapkan bisa berkembang. Oleh beberapa
BERITA TERKAIT
- Ketum Hikmahbudhi Sebut Kaesang Anak Muda yang Berani Memberikan Contoh
- Polisi Ungkap Identitas Mayat Anak Perempuan yang Ditemukan di Pesisir Pantai Lebak
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara
- Qodari Bela Kaesang, Singgung Mahfud MD yang Pernah Menggunakan Jet Pribadi Juga
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Daya Tampung Sudah tak Cukup, Masjid di Shuzuoka Segera Direnovasi