Kominfo Berupaya Persempit Kesenjangan Digital di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Tenaga ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Devie Rahmawati mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya untuk terus mempersempit kesenjangan digital di Indonesia.
Caranya dengan pembangunan infrastruktur digital yang membuat seluruh masyarakat Indonesia dapat terkoneksi satu sama lain dengan lancar melalui jaringan internet.
Untuk itu, masyarakat penting memiliki kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya, berlandaskan Pancasila.
Dari sinilah kehadiran modul literasi digital memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur.
“Jadi, ada empat modul literasi digital yang diluncurkan Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi dimaksudkan untuk membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat," ujar Devie dalam keterangannya, Jumat (23/4).
Dia menilai sistem imunitas bagi masyarakat sangat penting mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi.
“Pada 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah terdukasi dan memiliki kecakapan digital melalui empat modul ini. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital,” ucapnya.
Anggota Komisi DPR dari Fraksi PKB Syaiful Bahri Anshori menambahkan, perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, penting untuk diantisipasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya untuk terus mempersempit kesenjangan digital di Indonesia.
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Belasan Perusahaan ini Raih TOP Digital Awards 2024
- Anak Sulit Pahami Matematika? Coba Dulu Metode Pembelajaran Interaktif dari Algorithmics
- Libatkan Berbagai Sektor, Komdigi Gelar Malam Anugerah UMKM Level Up 2024
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia