Kominfo Cegah Stunting Lewat Edukasi Risiko Pernikahan Usia Dini

“Masalah stunting, masalah depan anak bangsa. Kita, pemerintah dan masyarakat, berjibaku terus melakukan penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik ini," ujar Widodo.
Widodo juga berharap dengan menurunkan prevelansi stunting di Indonesia dapat menciptakan SDM yang berkualitas di masa depan.
“Kami membantu Presiden untuk mewujudkan visi dan misi dalam menciptakan SDM yang cerdas, berbudi pekerti luhur, sehat dan kuat. Mimpi besar untuk mencetak generasi premium salah satunya dapat dicapai dengan apabila angka stunting terus turun,” tambah Widodo.
Widodo menjelaskan Kominfo sebagai koordinator kampanye nasional, melakukan penetrasi edukasi di wilayah prioritas dengan tingkat prevalensi >30% melalui berbagai kanal seperti forum sosialiasasi berbasis tatap muka, kampanye radio, kampanye digital, outdoor advertising dan media relations.
“Tim kami turun langsung ke daerah dengan tingkat prevelensi stunting >30 persen, untuk tatap muka dan menciptakan agen-agen yang membantu melakukan edukasi kepada masyarakat perihal stunting. Untuk millenial, terutama target remaja putri dan ibu muda, ada Gerakan Generasi Bersih dan Sehat (GENBEST), untuk sosmed kami punya @genbestid, website www.genbest.id, ini inovasi yang kami lakukan selain mengunakan media mainstream untuk edukasi masyarakat," tandas Widodo.(chi/jpnn)
Kita, pemerintah dan masyarakat, berjibaku terus melakukan penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik ini.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Gubernur Sumsel Bersama Kepala BKKBN Salurkan MBG untuk Ibu Hamil di Palembang
- Si Melon PIK2 Bantu Warga Teluknaga Melawan Stunting
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Andalkan DMS Cazbox by Metranet untuk Atasi Stunting
- Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting