Kominfo: Tak Perlu Khawatir dengan Perubahan TV Digital

Kominfo: Tak Perlu Khawatir dengan Perubahan TV Digital
Ilustrasi siaran tv digital. Foto: antara

jpnn.com, DEPOK - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Ayo Beralih Ke TV 'Peran Strategis Aparat Kewilayahan dalam Penyelenggaraan Analog Switch Off (ASO) di Kota Depok, Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat' pada Minggu, (30/10) di Hotel Savero, Depok.

“Kominfo terus memastikan televisi yang belum memenuhi persyaratan DVB-T2 atau TV digital segera disediakan terpasang dan siap untuk ikut bersama-sama menyongsong era baru digitalisasi pertelevisian nasional,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi, Jhonny G. Plate.

Semenjak April 2022, Indonesia memasuki Era Baru Penyiaran TV Digital terestrial free-to-air dengan  menghentikan siaran TV Analog (Analog Switch Off (ASO) ASO dilaksanakan setelah dipastikan infrastruktur dan bantuan Set Top Box (STB) untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) telah terdistribusi merata.

Dengan demikian, Rumah Tangga Miskin dan Rumah Tangga Menengah ke atas terdampak ASO secara bersama-sama tetap bisa menonton siaran Televisi Digital.

Peralihan dari TV Analog menuju TV Digital telah dicanangkan pada 2 November 2022 ini, hal ini dilakukan agar cukup ruang frekuensi internet.

Selain itu, peralihan dari TV Analog menuju TV Digital didorong juga merupakan bentuk pelaksanaan dari berbagai peraturan perundang-undangan, seperti Undang Undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021, serta perbaikan kualitas digitalisasi dari pelayanan publik agar siaran TV lebih jernih dan muhtakhir.

Direktur Jendral Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA menuturkan untuk bisa melakukan peralihan menuju TV Digital diperlukan  partisipasi dari berbagai pihak.

Termasuk ada partisipasi dari camat, lurah dan Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) untuk melakukan sosialisasi dan diseminasi informasi ditingkat wilayah.

Peralihan dari TV Analog menuju TV Digital telah dicanangkan pada 2 November 2022 ini, hal ini dilakukan agar cukup ruang frekuensi internet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News