Komisaris Kuat, BUMN Sehat
Oleh: M. Muchlas Rowi
“Harus kita ciutkan, namun sehat,” begitu biasa dikatakan Menteri Erick.
Hal lain yang juga penting dari upaya penguatan komisaris ini adalah poin kolaboratif yang menjadi salah satu unsur ‘AKHLAK’ sebagai core value BUMN. Jadi tidak ada salahnya jika ada pihak swasta yang ingin berpatner secara profesional, dan itu artinya BUMN harus membuka diri.
Ini penting, terutama dalam masa pandemi Covid-19, karena selain harus berperan aktif dalam memulihkan ekonomi dan kesehatan masyarakat, BUMN juga dituntut untuk menjaga kesehatan perusahaan secara finansial.
Dalam konteks ini, kita pun tahu, ketika Menteri Erick mengakuisisi kepemimpinan di Klub Sepak bola ternama Italia, Intermilan, secara keuangan menjadi lebih sehat dan menguntungkan.
Sangat diharapkan, upaya penguatan komisaris perusahaan BUMN di tahun 2021 mendatang yang dilakukan Menteri Erick juga berdampak secara positif terhadap keuangan BUMN. Karena tanpa BUMN yang sehat, maka mustahil BUMN bisa berperan dalam pemulihan ekonomi maupun dalam pemulihan kesehatan.(***)
Penulis adalah Dosen Manajemen Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi
Ada strategi hebat yang akan dilancarkan Kementerian BUMN untuk memperkuat performa perusahaan-perusahaan BUMN.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024