Komisi I Desak Pemerintah Tingkatkan Anggaran TNI
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta pemerintah tidak menganggap remeh bentrok antara TNI versus Polri yang hingga kini terus terjadi. Terakhir, bentrokan menewaskan satu personel TNI AD di Majene, Sulawesi Barat.
"Kami menyayangkan bentrok antara aparat TNI-Polri, sudah terjadi begitu sering. Berawal dari alasan sepele. Kita tidak bisa meremehkan ini. Perlu perhatian, pemerintah harus serius mencari akar masalahnya," kata Hanafi di gedung DPR Jakarta, Senin (31/8).
Politikus PAN ini menyatakan, pemerintah harus serius dengan kebijakan anggaran bila akar masalahnya soal kesejahteraan.
"Kalau kesejahteraan, pemerintah menganggarkan perlu perhatikan kesejahteraan anggaran. Menaikkan anggaran untuk TNI. Mengapa anggaran untuk TNI justru turun? Anggaran pertahanan keamanan harus direalisasikan oleh pemerintah. Supaya akar permasalahan bisa diselesaikan sesegera mungkin," tegas Hanafi.
Pemerintah juga harus memberikan perhatian serius pada kasus-kasus seperti ini. Apalagi di saat kondisi perekonomian yang sulit. Karena itu Hanafi meminta persoalan ini segera dituntaskan.
"Harus investigasi pelakunya, komandannya siapa, dari dua belah pihak. Dilihat makro akar permasalahannya seperti apa. Saya punya keyakinan, rentetan kejadian ini selalu soal kesejahteraan. Ini soal kesejahteraan," tegas Hanafi. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta pemerintah tidak menganggap remeh bentrok antara TNI versus Polri yang hingga kini terus terjadi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum