Komisi I DPR Pertanyakan Blue Print Kereta Api Cepat, Ada Apa?

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais turut mempertanyakan pembangunan megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang dikabarkan akan menggusur keberadaan Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma.
Rencananya, Kementerian Pertahanan akan menyerahkan 49 hektar lahan TNI AU di Halim guna kepentingan stasiun kereta tersebut. Namun, Hanafi mengaku belum ada pemberitahuan kepada komisi yang membidangi pertahanan tersebut.
"Belum ada (pemberitahuan-red). Makanya ingin kami dengar cetak birunya seperti apa. Ke TNI dan Kementerian BUMN, agar kami tahu dan disampaikan ke publik seperti apa blue printnya," kata Hanafi di gedung DPR Jakarta, Rabu (27/1).
Politikus PAN tersebut menilai, rencana pembangunan stasiun KA Cepat di kawasan Halim harus dicarikan solusi dan mendengar langsung penjelasan dari TNI AU selaku penguasa di Halim, apakah mereka keberatan atau tidak.
"Kalau ada keberatan (dari TNI-red) tentu itu harus didengarkan pemerintah selaku pembawa investor dan penyelenggara proyek kereta cepat. Sehingga supaya sesama pemerintah itu punya visi yang sama tentang proyek itu," tambahnya.
Dia berharap jangan sampai Kementerian BUMN atau Kementerian Perhubungan menjalankan proyek ini, tapi sektor lain seperti TNI malah protes. "Sebaiknya diselesaikan dulu sebelum muncul masalah baru," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais turut mempertanyakan pembangunan megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang dikabarkan akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri Pasar Kreatif Ramadan di Jakarta, Rano Karno Terkesan Gara-gara Ini
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Yayasan Jiva Svastha Nusantara Gelar Seminar Edukasi Higienitas Air Minum