Komisi II Tak Satu Suara Soal Revisi UU Pilkada

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PKB, Lukman Edy mengatakan, hingga saat ini belum ada kesepakatan di komisinya menjadikan revisi UU Pilkada untuk mengakomodir partai bersengketa sebagai inisiatif komisi.
Pria yang karib disapa LE itu menambahkan, fraksi-fraksi di komisi II cenderung mendorong inisiatif revisi UU Pilkada dilakukan oleh perseorangan anggota DPR atau anggota komisi II.
Hal itu dimungkinkan karena proses pembentukan UU inisiatif DPR bisa melalui perseorangan atau keputusan komisi dan gabungan komisi.
"Artinya sudah bisa dipastikan komisi II secara kelembagaan tidak mencapai kesepakatan untuk menjadikan revisi UU Pilkada sebagai inisiatif komisi II," ujar LE.
Revisi UU Pilkada mencuat pascakeluarnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pencalonan Kepala Daerah tanpa memasukan rekomendasi Panja Pilkada Komisi II tentang parpol bersengketa. Yakni, Golkar dan PPP.
PKPU tersebut menetapkan parpol bersengketa di pengadilan yang bisa ikut pilkada adalah yang telah memperoleh keputusan inkrah dari pengadilan. Sementara, Panja meminta PKPU lebih longgar. Yakni, cukup menggunakan keputusan pengadilan terakhir kalau jelang pendaftaran calon belum ada putusan inkrah. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PKB, Lukman Edy mengatakan, hingga saat ini belum ada kesepakatan di komisinya menjadikan revisi UU Pilkada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh