Komisi III Minta Pembahasan RUU PAS dan RKUHP Dilanjutkan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemasyarakatan dan RUU KUHP harus dilanjutkan. Hal itu diungkap Arsul saat rapat Komisi III DPR dengan Menkumham Yasonna Laoly, Senin (22/6).
Arsul menuturkan, dalam lobi pimpinan fraksi-fraksi DPR dengan pemerintah yang diwakili Yasonna di akhir masa sidang terdahulu, disepakati dua RUU itu akan menjadi prioritas untuk dilanjutkan.
Karena itu, ujar Arsul, kedua RUU tersebut masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020.
Namun, kata dia, DPR periode 2019-2024 sudah berjalan hampir 10 bulan, pembahasan kedua RUU itu juga masih belum jalan.
Arsul memahami memang banyak elemen masyarakat sipil yang beralasan di masa pandemi Covid-19 ini sebaiknya DPR fokus saja ke masalah corona.
Nah, kata dia, sekarang di DPR sudah ada Tim Pengawas Covid-19, dan Satgas Lawan Covid-19, serta Komisi IX yang membidangi kesejatan.
"Yang tidak ada itu, Komisi III DPR mau mengurusi apa lagi? Harus kita urusi legislasi, nanti kita dibilang gaji buta," kata Arsul di dalam rapat.
Jadi, sekretaris jenderal (sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengusulkan pembahasan RUU PAS dan RUU KUHP itu harus masuk dalam kesimpulan rapat Komisi III DPR dan Menkumham Yasonna hari ini.
Pembahasan RUU PAS dan RKUHP harus dilanjutkan karena masuk dalam Prolegnas Prioritas 2020.
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Ribuan Kader PPP Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran di Acara Pesta Rakyat
- Representasi Kekuatan Politik Islam, PPP Siap Ikut Perkuat Pemerintahan Baru
- Mardiono Minta Kader PPP Menangkan Nurhayati-Muslim di Pilkada Tasikmalaya
- Mardiono Hadiri Mukerwil DPW PPP Kalbar & Matangkan Strategi Pemenangan Pilkada