Komisi III Tanyakan Status Uang Rp62 M
Kamis, 14 Januari 2010 – 21:45 WIB
JAKARTA -- Kasus dugaan korupsi APBD Langkat senilai Rp102,7 miliar akan dibawa dalam rapat Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang rencananya digelar akhir bulan ini. Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengatakan, dalam rapat itu nantinya dia akan menanyakan progres pengusutan perkara ini. Mantan ketua komisi yang membidangi masalah hukum itu juga akan mempertanyakan status uang Rp62 miliar yang sudah dikembalikan mantan Bupati Langkat Syamsul Arifin, yang kini Gubernur Sumut, ke kas Pemkab Langkat. Namun, dia percaya KPK punya alasan sendiri. Bisa saja, penyitaan yang Rp62 miliar itu belum dilakukan karena masih tahap penyelidikan. "Bisa saja belum disita karena belum dijadikan tersangka. Makanya, nanti kita tanyakan apa alasannya," kata Trimed.
Trimed, begitu biasa dipanggil, menilai status uang yang sudah dikembalikan itu perlu ditegaskan. Mestinya, KPK melakukan penyitaan uang tersebut, karena tugas KPK adalah menyelamatkan uang negara. "Penyitaan bukan berarti uang itu diambil untuk dibawa ke KPK. Yang penting dibuatkan surat penyitaan, uang bisa tetap ada di daerah," ujar mantan pengacara itu kepada JPNN di gedung DPR, Senayan, Kamis (14/1).
Baca Juga:
Politisi dari PDI Perjuangan itu menjelaskan, memang pengembalian uang yang diduga terlibat kasus korupsi, tidak harus diserahkan ke KPK. Dalam kasus korupsi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Syaukani yang saat itu masih bupati, mengembalikan uang juga ke kas daerah. "Tapi KPK langsung membuatkan surat penyitaan. Nah, kenapa untuk kasus Langkat ini belum, nanti akan kita tanyakan," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Kasus dugaan korupsi APBD Langkat senilai Rp102,7 miliar akan dibawa dalam rapat Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BERITA TERKAIT
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi